CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN MENJADI PSK

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN MENJADI PSK

WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN MENJADI PSK, Hasrat-Bispak49 Hujan menyongsong kembalinya Sani ke kota. Namun ke mana maksudnya? Rumah orangtuanya sendiri telah tak kembali menyambutnya. Keluarga besar? Momen baru saja telah memusnahkan kepercayaannya pada keluarga besarnya. Dengan uang sisa, Sani cari angkutan ke arah tempat tinggalnya yang paling akhir, asrama polwan. Selepas kejadian Ryoko usai, Sani memanglah kembali pada sana. Tetapi ia cuma mendapatkan sodoran tas berisi barang pribadinya serta opini dingin dari penjaga di muka.


"Sebab telah disingkirkan, Anda telah tak memiliki hak tinggal di sini kembali. Ini banyak barang Anda."


Satu kembali arah Sani. Kombespol Bambang Harjadi. Sani hampir kekurangan uang. Tetapi ia sukses sampailah di dalam rumah besar Bambang Harjadi yang sepi. Lagi-lagi…


"Bapak tak ada pada tempat, sedang ke luar negeri," kata bintara penjaga rumah dari balik kaca sempit pos jaga. 


"Kapan pulangnya?"


"Maaf, Mbak ini pentingnya apa ya? Bapak ke luar negeri buat pekerjaan negara. Jika tak ada kebutuhan penting, saya tak dapat tolong."


Sani tak dapat menanyakan seterusnya sebab sang penjaga langsung tutup gordin jendela kaca pos jaga. 


Habis…! Setelah lembaga serta keluarga, Bambang Harjadi juga udah wafatkannya. Tak ada kembali manusia yang pengin membantu JuaSani. Dengan cara sempoyong serta jiwa tergoyang ia jalan terseok jauhi rumah Kombes Bambang, saluran air matanya gak nampak di tengahnya siraman hujan deras.


Semisalkan ada Ryoko…

Ryoko udah kau khianati!


Namun ia penjahat!


Apakah beda dengan diri kamu? Meski penjahat, malah Ryoko tidak pernah mengkhianatimu kan?


Mana beberapa orang baik? Mana keluargamu? Mana lembagamu? Mereka orang baik kan? Tidakkah malah beberapa orang baik mengkhianatimu?


Nyaris dua jam Sani jalan tidak pasti arah, dan hujan terus turun dengan deras. Sani telah tak perduli kembali, dia serius kehilangan pegangan. Berulang-kali ia tergelincir, serta terciprat di saat kendaraan lewat di sebelahnya. TEET TEEET! Sani melihat. Seorang pengendara motor ada pada sampingnya, serta berucap padanya,


"Ojek, Non?"


CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN MENJADI PSK

Sebentar Sani terheran. Lantas ia memastikan untuk naik ojek itu. Ke mana saja dibawa, ia tidak peduli…


"Ke mana?"


Sani menggumam tidak terang. Namun sang tukang ojek seakan mengerti… serta ojek juga melesat tembus hujan, di tengahnya kota yang tuju senja.


Mendekati malam…


"Pirsawan. Heboh penangkapan jaringan prostitusi Ryoko yang libatkan pelaku polwan membuka lagi fase anyar di saat sekian hari ini dalam masyarakat mulai tersebar video porno yang disangka diaktori JP, pelaku polwan itu.  Biarpun begitu Kepolisian mengatakan video itu tidak ada hubungan dengan kasus ini dan bukan sertakan JP. JP sendiri didapati udah distop secara tidak hormat sebab bisa dibuktikan mengerjakan pelanggaran code etik…" Tayangan kabar malam selalu menyiarkan sejumlah hal yang menghunjam Sani.


"Maati'iiin TV-nyaaa…" nada Sani meratap panjang ditingkahi gelak tawa beberapa lelaki.


Mereka sedang ada pada satu warung kecil di teritori jorok, di tengah-tengah asap rokok, kulit kacang, dan botol-botol minuman keras. Suara berbicara Sani melantur lantaran ia sendiri telah tidak kuat membawa kepalanya dari meja. Ia mabok. Ia dibawa ke warung itu oleh sang tukang ojek serta dibuat mabok.


"Eh gua ada videonya yang ada pada tivi itu loh!" hebat seorang laki laki di dekat Sani. "Aku diberikan sama sang Kus tukang pulsa di muka. Pengen lihat tidak?"


Beberapa kawannya merubung. Orang itu memutar video di HP-nya. Bunyinya diperkuat. Dan kedengarlah desah hasrat Sani dalam warung itu.


"Oh! Ahh! Entot akuu!! Ngh! Nguhh!"


Banyak lelaki itu, tukang ojek, preman, pedagang asongan, tukang parkir, pengangguran, ketawa serta memberi komentar saru menyaksikan selingan kecil di tengah-tengah dinginnya hujan yang bersambung sampai malam serta mengguyuri warung itu.


"Eh Non, ingin turut saksikan film hebat gak?" Sang tukang ojek tadi memboncengkan Sani mengangkut kepala Sani maka dari itu Sani dapat menyaksikan video di HP temannya.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Orang temannya kembali, kelihatannya preman, mengelus paha Sani. Sani yang mabok tidak sanggup menentang waktu dimainkan begitu. Di atas meja warung ada juga koran murahan yang mengekspos sejumlah photo Sani sewaktu tengah menyusup jadi pelacurnya Ryoko. Video itu terang dari camera video Ryoko yang diambil alih ketika penangkapan di dermaga, serta sejumlah foto datang dari pengumpulan bukti-bukti Savitri. Misal Sani masih memiliki pikiran jernih, ia wajar berprasangka buruk dengan bocornya seluruh bukti itu ke pers—pasti ada permainan orang dalam. Tetapi bergelas-gelas minuman keras udah mengaburkan akalnya. Sang preman menggapai paras Sani dan menciumnya dengan paksakan. Berbau alkohol di satu mulut berbicara berbau alkohol di mulut lain. Beberapa temannya jadi tepok tangan dan menyemangati. Mereka tidak jelas, tidak perduli, siapa wanita elok ketidaktahuan yang dibawa sang tukang ojek ke arah tempat kongkow mereka itu. Alkohol dan video porno memancing birahi mereka serta bertepatan ada wanita…


"Lonte yang lu membawa cakep ya. Persis yang di video!" kata sang pemilik HP.


"Asal-asalan lu, yang di video kan polwan?"


"Eh sudah tengah malem nih. Aku pengin tutup!" kata satu orang, kayaknya pemilik warung. "Marilah bayar, tidak boleh di ngutang! Lu pada membuka botol saja sampai sepuluh…"


Sang tukang ojek lalu katakan, "Sori Bang, saya kagak ada uang. Ni cewek saja menumpang tidak bayar. Namun bila saya bayar pakai ia saja bagaimana?"


"Iktikad lu apa bayar pakai ia?" kata sang pemilik warung.


"Lu bisa pakai ni cewe seenak lu, bagaimana?" sang tukang ojek tawarkan.


Sementara sang tukang ojek usaha ‘menjual' Sani, sang preman lagi menciumi serta menggerayangi Sani. Ia lalu memaksakan Sani minum satu gelas minuman keras kembali.


"Oke," kata sang pemilik warung sekalian melihat tamu wanitanya yang mabok itu. "Tetapi gua terlebih dulu yang pakai ia. Gua kagak pengin sisa elu di."


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


"Tutup dahulu warungnya," kata sang tukang ojek. Sang pemilik warung langsung tutup jendela serta pintu warung. Beberapa orang dari sana menghalau seluruh yang berada pada atas meja, lalu mengusung badan Sani dan menempatkannya terlentang di atas meja, dipersiapkan untuk jadi tempat pemuasan gairah.


Pagi…


Sani terjaga dari tidur dengan kepala sakit, hangover. Badannya berasa linu, semua ototnya pegal. Bisa ia rasakan kulit punggungnya sentuh alas kayu—Dia sadar ia tertidur telanjang. Perlahan-lahan ia buka mata serta dilihatnya sinar matahari yang udah lumayan tinggi.


"Ahh…" rintihnya, terasa kepalanya sakit.


"Udah bangun?" kedengar nada wanita di dekatnya.


"Kepala… sakit…" keluh Sani.


"Beberapa minum hingga ketiduran di sini ya?"


"Auhh… tidak tau… Tubuh… sakit semua…" Sani cuman dapat bercakap putus-putus. Ia belum memandang siapa wanita yang bercakap dengannya.


"Hingga sampai tidak gunakan pakaian begini. Mari, bangun, gunakan pakaian dahulu."


Sani bangun dengan kerja keras, lalu menggunakan kembali pakaiannya yang berantakan. Ia juga sadar di vaginanya ada sejumlah sisa sperma. Ia terkenang insiden-kejadian sama di saat masih menyusup, ia tertidur setelah layani laki laki, ditinggalkan demikian dengan benih mereka dalam dianya.


"Ada… kamar mandi di sini?"


"Ada air ada di belakang," kata sang wanita sekalian menunjuk. Sani sekarang dapat memandang ia: wanita 40-an dengan rambut keriting, muka keras yang masih tetap sedikit tersisa kecantikan, tank kampiun kusam, serta kuku bercat merah yang tidak rapi.


Sani ke arah belakang warung, di situ ada WC jongkok simpel yang saru dengan ember serta gayung. Mengendalikan jijik, ia bersihkan diri sekedarnya, lalu balik ke tengah warung.


"Ujarnya Alip kamu ingin cari kerja di wisma?"


"Alip? Wisma?"


"Tukang ojek. Barusan pagi ia katakan membawa kamu kesini tukasnya kamu pengin cari kerja."


Sani lumayan kebingungan.


"Kebingungan? Anyar pertama kesini yah? Tempat ini namanya Kalirotan," sang wanita menerangkan, sembari menghidupkan rokok.


CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN MENJADI PSK

"Kalirotan. Oh…" Sani tahu nama itu. Nama satu diantaranya lokalisasi kelas bawah di kotanya. Posisinya 1/2 legal.


"Oh ya kenalin. Nuri…" kata wanita itu sembari menyalami. "Betul pengen kerja di wisma? Kamu cukup cakep. Di tempatku saja pengin?"


Sani termenung mengolah penawaran wanita itu.


"NGENTOT!!"


"MINGGAT LU BANGKE!!"


BUKK! BRAK! DUGG!!


Orang lelaki jatuh di jalanan. 2 orang laki laki lain menyepak serta menginjaknya. Laki laki yang jatuh itu kerja keras berdiri dan selanjutnya sukses kabur. 2 orang yang menggempurnya mencela.


"Ooii ribut-ribut apa sich itu?" teriak Mami Nuri dari dalam warung tendanya.


"Orang main ngga bayar Mbak!" orang tadi menyepaki berteriak membalasnya.


"Ramai benar-benar sich," 


Omel Mami Nuri sekalian melihat ke jalan. Orang lelaki berdiri di luar warung. Bapak-bapak 1/2 baya, kumisan, dengan rambut tipis serta baju kusam. Cakepgnya seperti karyawan rendahan, laki laki yang tidak sukses mendapatkan kesuksesan meskipun sebenarnya usia produktifnya nyaris habis. Tetap Mami Nuri menyambutnya dengan bagus, menyilahkannya duduk di sofa depan serta tiada disuruh langsung memberikan botol minuman. Mami Nuri lalu panggil anak buahnya. 5 orang wanita langsung merapat serta mengekspos diri di muka sang bapak. Wujud mereka berbagai macam, dari ABG kurus kering hingga STW montok. Berbau jenis-jenis minyak wangi murahan bertubrukan di hidung sang bapak. Beberapa pelacur kelas bawah itu usaha tampil seksi, obral belahan dada serta paha, tetapi kesan-kesan murahan tidak dapat raib. Namun sang bapak terasa ini malam keberuntungannya. Di lokalisasi kelas bawah yang ia datangi itu, rupanya juga ada yang cukuplah. Ia menunjuk wanita yang ada dalam tengah. Wanita itu kenakan blus tanpa lengan putih tipis dengan bra hitam berenda membayang di belakangnya, rok superpendek kotak-kotak, sepatu hak tinggi. Rambut panjangnya dikuncir ekor kuda, maka sepasang telinganya yang digelantungi anting lingkaran dilihat. Walau riasannya semenor lainnya, dengan bedak tebal, lipstik merah, eyeshadow biru, dan bulu-bulu mata palsu, mukanya selalu lebih elok. 


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Sang bapak pilih ia. Sang bapak memutuskan Sani. Udah dua minggu Sani ada di sana, melacur di warung remang-remang Mami Nuri. Ia sungguh-sungguh berasa gak mempunyai harga diri kembali sehabis dibikin malu di mata masyarakat, diberhentikan, dibuang orang-tua, dikhianati keluarga, dan paling akhir digilir oleh satu kelompok begundal kelas teri di saat mabok. Karena itu ia lantas tidak memikir beberapa macam sewaktu Mami Nuri tawarkan tugas. Ia tidak lagi terasa dianya wanita baik. Apalah kembali ia selainnya sama hal yang ditudingkan pelosok dunia, seluruhnya orang padanya? Ia pelacur. Lonte. WTS. Disini lokasi yang patut untuknya, di mana seluruhnya orang didalamnya tidak punyai harga diri. Di mana semua wanitanya mengangkangkan kaki buat uang. Sani tersenyum dan menggamit sang bapak keluar warung remang-remang Mami Nuri, selepas sang bapak bayar minuman yang tidak disuruh serta harga kemahalan. Mereka ketujuan kamar tempat kencan—sebenarnya tenda tertutup dengan dipan bambu dan kasur didalamnya. Dari tenda-tenda lain kedengar desahan serta rintihan palsu banyak pelacur murahan yang tengah bekerja. Satu-dua preman berjaga-jaga di situ. Seperti tersebut kehidupan Sani saat ini, intinya sama dengan kerjaannya di bawah Ryoko dahulu, akan tetapi kelasnya selisih jauh. Dari kamar hotel bintang lima ke warung tenda. Dari juta-an ke seratusan ribu. 


Dari entrepreneur, petinggi, pejabat ke pengemudi, kuli, preman. Sani gak repot ajak bercakap atau berteman sang bapak, dia segera melepaskan busana laki laki hidung belang itu, lantas menelanjangi diri. Untuk memancing hasrat, ia menciumi sekujur badan sang bapak langsung tiduran di dipan. Tangan, lengan, ketiak, leher, belakang telinga. Turun ke dada, perut, dan selanjutnya kemaluan. Sang bekas polwan langsung menjulurkan lidahnya dan menjilat-jilati kepala burung sang bapak seperti nikmati lolipop. Ketrampilan blowjobnya yang paling terasah saat bekerja buat Ryoko gak raib. Setelah membasahi seluruhnya kepala burung itu dengan liur, lidahnya bergerak turun sejauh tangkai, mengelitik pelir, serta terus turun hingga lubang anus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR


Sang hidung belang terasa geli-geli nikmat dibegitukan, ia betul-betul untung memperoleh service kelas atas di dalam tempat murahan itu. Lantas Sani mengangkangi badan sang bapak dan menanamkan penis yang basah dengan liur itu dalam vaginanya.


Ia tidak berpikiran memanfaatkan kondom—dia gak perduli kembali dengan dianya sendiri, tidak perduli efek hamil maupun penyakit. Sani tersenyum palsu saat ia mulai menggoyang-goyang tamunya lambat, lalu ia tundukkan badan di depan sekalian memeluk kepala sang bapak biar nikmati payudaranya. Sang bapak dengan berbahagia menyusu ke Sani. "Uhhh!! Isep Mas!" bujuk Sani.


Yang rada di luar sangkaan, rupanya ereksi sang bapak bertahan lama. Sani memecutnya hingga sampai ia sendiri orgasme, tetapi tamunya selalu tegang. Mereka lalu ganti status jadi misionaris, serta sang bapak melecutnya lumayan lama, barangkali 20 menit, sampai ia mandi keringat serta sang bapak pucat.


"Kok nggak keluar-keluar sich! Gunakan obat kuat ya?" maki Sani jengkel. Sang bapak nyengir. Rupanya kejantanan hasil dibeli dalam bingkisan! Satu kali lagi Sani orgasme, tetapi ia gak menikmatinya. Vaginanya telah berasa kering sebab kelamaan digunakan.Pada akhirnya sang bapak ejakulasi pula, biarpun disongsong muka cemberut Sani. Sialan! Umpatnya dalam hati. Bapak itu menempatkan uang di atas tempat tidur dan mengeloyor pergi. Sani tergeletak mengangkang, ngilu. Tapi tugasnya belum tuntas. Kecantikan alami Sani udah membikin beberapa lelaki hidung belang menyemut ingin nikmati kemulusan badannya. Dan baru-baru ini Sani bangun dan memakai handuk untuk tutupi badan bugilnya, pintu bedeng tempat perlawanannya barusan udah buka dengan paksakan. 


3 orang preman mabok dan wajahnya gahar masuk dengan semaunya, Salah seorang pada mereka yang nampaknya pimpinan segerombongan tersebut selanjutnya buka resleting celana jeans kusamnya. Sani masih kurang kuat buat menantang, selangkangannya masih perih seusai digempur penis bandot tua konsumen awal mulanya, serta dia memanglah tidak mau kembali menentang. Dia membebaskan saja sang preman menjambak rambutnya, memaksain berlutut di lantai yang cuma diaci seadanya.


CERITA DEWASA POLWAN MENAWAN MENJADI PSK

Lututnya agak sakit sebab terbentur semen kasar, serta perih di saat dia dipaksakan beringsut dekati selangkangan si preman. Preman itu sekalipun tak berperasaan, dengan kasar dia menjejali penis kotor serta berbau punya dia ke mulut cantik si gadis yang sekarang terselak, serta usaha seharusnya untuk mengesankan lelaki yang udah bayar badannya buat berikan servis terpilih. Sementara dua temannya mulai menelanjangi diri sendiri, lalu memulai memutari Sani… 


lalu memaksakan si gadis men-deepthroat penis mereka juga.  Ah… andaikata Sani tahu jika beberapa preman itu benar-benar tidak bayar satu rupiah juga untuk nikmati badan eloknya! Andaikan Sani tahu bila Mami Nuri saat ini lagi mengurut dada sebab harus biarkan unggulannya jadi penghasilan uang keamanan yang benar-benar teratur ditagih beberapa preman.  Dan Mami Nuri cuman dapat mendesah dengar rintihan Sani, erangan si gadis, dan jerit terhambat wanita itu sejalan badannya yang diberlakukan ibarat binatang oleh ke-3  preman. Selanjutnya Mami Nuri cuma dapat terisak lambat di saat dia masuk ke kamar dan menyaksikan Sani terlentang tidak sadarkan diri tidak punya daya, semprotan sperma penuhi muka, payudara serta sisi badannya yang lain… Vagina si gadis bengep, dan anusnya membuka…


Nyaris 5 bulan Sani jalani kedudukan sebagai pelacur kelas teri. kecantikannya tidak sirna, juga kenggunannya kian terpancar meski dia tidak kenakan banyak dandanan seperti beberapa rekannya yang berhias amat menor buat menimbulkan perhatian lelaki hidung belang. Dandanan Sani yang simpel, juga hampir tidak bermake-up jadi membutanya jadi benar-benar anggun, dan sebabkan banyak lelaki yang mengidamkan servis dari dianya. Kecantikan alaminya, kepasrahan keseluruhan yang dilakukan membikin konsumennya demikian menggemari dianya. Serta demikian keseluruhan layanan yang dikasihkan Sani sampai banyak konsumen setianya tidak akan mengerti jika si gadis mulai merekayasa orgasmenya.


Ya, seperti umumnya beberapa pelacur yang sangat sering layani lelaki, Sani juga mulai berasa rangsangan di vaginanya mulai menyusut. sampai dia mulai beraksi untuk bikin beberapa tamunya terasa ibarat lelaki bagus.


WAJIB 4D PEMBURU HADIAH JACKPOT BESAR

Meskipun realitanya apabila bukan lantaran obat kuat, karenanya dalam perhitungan 3 sampai 5 menit jadi beberapa lelaki itu telah berejakulasi dalam rahimnya…


Dan waktu 5 bulan itu, ketenaran yang diraih Sani mulai bikin seseorang pelacur yang sesungguhnya masih lebih muda dari Sani terasa tersaingi. Karena sebelumnya Sani tiba dirinya-lah diva di seluruhnya kompleks Kalirotan.


"Bang…" desah Mira, pelacur belia itu sembari membelai dada area Margo, kepala preman Kalirotan yang paling dihormati.


"Apa?" kata Margo lambat tetapi dengan suara keras.


"Saya gak sukai dengan sang Sani…" desah Mira dengan manja, bibirnya yang bergincu merah muram bagaikan anak kecil yang ingin menjadi perhatian.


"Sani yang mana?" bertanya Margo sembari lalu, walaupun sesungguhnya dia bisa menduga wanita yang mana dikatakan Mira, karena dia sendiri sudah berulangkali merasakan kehangatan serta layanan keseluruhan si gadis yang diberi dengan cuma-cuma jadi bonus pembayaran uang keamanan dari Mami Nuri. Terhitung waktu tanpa jijik serta geli wanita itu menjilat bersih penisnya yang baru-baru ini menghamburkan benih di anus si gadis…


BERSAMBUNG

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama