CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH MONTOK

CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH MONTOK


CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH MONTOK, Hasrat-Bispak49 Namaku Ari (nama fiktif), saya ialah orang mahasiswa di satu diantaranya perguruan tinggi tempatku tinggal, saya termasyhur jadi seseorang nerd yang tidak mempedulikan wanita alias tidak pengin menjelimet dengan yang bernama pujaan hatian, tapi nafsu seksku yang gak tersalurkan ini makin menggelora tiap saya menyaksikan mahasiswi sekelasku yang miliki badan-tubuh memikat, pada akhirnya tiap hal tersebut berlangsung saya cuman dapat coli di rumahku sekalian mengandaikan dapat ngentot sama mereka. Saya mempunyai kontol yang cukup mungkin menyenangkan hati untukku ialah sejauh 17 cm, gendut serta berurat. WAJIB 4D


Back to story….


Ini pagi saya kuliah dengan salah seorang dosen wanita muda, kutaksir umurnya lebih kurang 26 tahun, dia ialah bu rida, akhwat cadar lebar, belum menikah karena tak ada yang pas ujarnya, Awal mula dia mendidik di kelasku, dia tidak begitu menarik perhatianku lantaran badannya yang terus ditutupi cadar dan gamis panjangnya, tetapi kian ke sini saya miliki fantasi khusus yakni dapat cicipin badannya.


Saya pikir bagaimana metodenya ya agar bisa cicipin badan beliau ini, saya mendapat gagasan buat menempatkan kamera pengaman yang menyoroti meja beliau, kendati tidak bisa bukti aneh-aneh tetapi paling tidak bisa memandang mukanya yang selalu tidak ingin jika dijepret, ini siang saya lalu memperlancar gagasan itu, besok harinya saya ambil rekaman itu dan saya lihat dosen yang kumaksud sedang masturbasi memakai suatu dildo dengan mengenakan pakaian komplet di meja kerjanya


Memandang hasil rekaman itu, saya tunggu sampai sore hari bermaksud buat menggrebek beliau, waktu ruangan dosen udah sepi, saya masuk sembunyi-sembunyi tanpa nada,serta betul saja kedengar desahan kecil "uhh..sshh", kudekati meja beliau, ketika mau merapat, kuberkata "masih tetap ada orang?", "hhmm..masih" tuturnya sedikit gelagapan, "oh bu rida, belum pulang bu?" Tanyaku, "hhmm belum nih ri" jawabannya mendesah kecil, kusaksikan dari raut mukanya tampak kalau dia lagi horny berat, ke-2  tangannya masih tetap di bawah meja, "ibu kok keringatan? Ini ruang AC loh" tanyaku, "eee…tadi…anu…" ia dilihat kuatir, "anu apa bu?" Tanyaku, "itu…saya kembali rampungin sejumlah buku di sini" tuturnya, kusaksikan rapi saja meja beliau. 


Kudekati beliau, "pengin ngapain kamu?" Tuturnya sedikit terkejut, kuperlihatkan video yang sudah kurekam ke beliau, beliau dilihat pucat pasi, "kamu merekam saya?! Pengin apa kamu!" Teriaknya, "gak boleh emosi-marah ah bu, sembunyi-sembunyi akhwat seperti ibu ini mempunyai gairah besar  ya" jawabku rileks, "gak boleh kurang ajar ya kamu!" Amuknya kembali, "ibu puasin saya atau video ini saya tebar biar banyak mahasiswa lain dapat gagahi ibu?" Tanyaku dengan rileks, ia terkejut dan tersandar lemas di bangku kerjanya, "ibu minta tidak boleh demikian ri, tolong yaa" pintanya, "bisa tidak saya tebar namun ibu mesti patuhin saya" ucapku sembari buka celana panjang serta cdku, terpasang kontolku yang udah 1/2 tegang, dia mengalihkan mukanya dan berteriak kecil "aih!"


"eleh..berlagak sok buang muka, ini lebih besar loh dari kontol-kontolan yang ibu gunakan di video itu" ucapku dengan enjoy, kedengar tangisan kecil, "telah tak boleh nangis" ucapku, kutarik tangannya yang sampai kini belum disentuh lelaki pikirku sebab begitu halus ke kontolku,kupinta dia memegang kontolku dan mengocak lambat, tangannya menggigil, tetapi nurut mengocak, "telah gak boleh nangis sini review saja" ucapku sekalian menggenggam kepalanya untuk menengok memandang kontolku, kelihatan matanya berkaca-kaca, kudorong kontolku ke bibir kecilnya yang seksi itu, "membuka dan sepong kontol ari bu" ucapku, ia masih tutup mulutnya, saya menjepit keras hidungnya hingga dia kesusahan bernafas serta buka mulutnya, dengan cepat ku masukan kontolku ke mulutnya dan kuhentakkan dengan kasar


"ohok…ohok" bu rida terbatuk-batuk, "bila saya nggak pengen kasar, nih hirup saja!" Gertakku, lihat saya memarahi,dia mulai coba menyedot-nyedot palkonku dan memaju mundurkan kepalanya, saya langsung ambil camera yang tergelimpang di meja beliau dan merekam kegiatan beliau nyepongin kontolku, "bu rida, cheese!" Ucapku, dia menatapku dan ingin berang lantaran dia sadar saya merekamnya, akan tetapi kutahan kepalanya dengan tanganku, "hhmm..ehhmm.." suaranya ketahan, kuletakkan camera itu di meja beliau kembali, kuraba toketnya di luar gamis biru tua yang dia pakai ini hari, dia kembali memelototiku, saya mengabaikannya dan memulai meremas toketnya, "hhmm..hhmm.." desah kecilnya.


Lantaran kurasa cukup sesion sepongnya, kutarik keluar kontolku serta kuberdirikan badannya, "pengen ngapain kembali kamu!" Gertaknya, kududukkan beliau di meja kerjanya, serta kunaikkan rok biru tuanya sampai kepinggang kelihatan kaki dan paha mulusnya


dia tidak memakai legging semestinya akhwat lain, dia cuma gunakan cd memiliki motif bunga, kuremas lambat memeknya di luar cdnya, "ri…cukup…ssh" ujarnya, kutarik cdnya dan kubuang tidak tahu ke mana, kumelihat memeknya yang berjembut lebat itu serta bibir memek yang semakin dekat, kupermainkan jariku di bibir mekinya buat cari itilnya, sesudah kudapatkan, kupijit-pijit itilnya, "sshh…stop ari" pintanya dengan mendesah. Saya lalu masukkan tanganku yang satunya ke gamisnya, cari toketnya, selesai kudapatkan langsung kuremas-remas kembali, dia kelihatan menggeleng-gelengkan kepalanya seakan menampik permainan tanganku akan tetapi dia masih menikmatinya, "sshh..sudah yaa..ari…" desahnya, kumerasakan memeknya mulai becek


"berlagak sok nolak! Ini memek ibu dah becek" ucapku, kuhentikan semua rangsangan, kuarahkan cameraku ke memeknya supaya bisa merekam kegiatan eksekusiku, kudekatkan serta kugesek palkonku ke bibir memek beliau, "sshh…jangan setubuhin ibu ri…ibu minta..sshh" tuturnya sembari mendesis, kumasukkan palkonku berasa ada yang menjejal kontolku, kupijit-pijit kembali itilnya bermaksud untuk menstimulasinya, lalu kuhentakkan keras kontolku ke mekinya, "Akkhh! Sakit ari!" Teriaknya dengan kepalanya yang mendangak keatas. Kudiamkan sekejap kontolku di memek bu rida, berasa pijatan memeknya yang nikmat, kumulai mengeluar tambahkan kontolku di memek beliau, "kamu jahat ari! Kamu tidurin ibu!" Gertaknya, menyaksikan dia mendampratku dengan keras

CERITA DEWASA KENIKMATAN DIPERKOSA DOSEN BERTUBUH MONTOK

saya melecut memeknya dengan keras juga ekspresikan kemurkaanku sebab beliau gertak, "Uhh..sshh…perih ari, hentikaaaaann…" desahnya menampik tingkah lakuku, menyaksikannya lebih mendesah kuhentakkan lebih keras kontolku sampai berasa sentuh bibir rahimnya, "akhh..tidak boleh dalam sekali ri" desahnya, perlahan-lahan seruan perihnya beralih jadi desahan manja, "ahh..kurang ajar kamu..sshh…ohh…", "ari…sshh…ibu pengen keluar…sshh" desahnya, berasa mekinya berkedut-kedut, saya bertambah memacunya keras sampai menggoyahkan meja kerja beliau ini, "ohh ibu sampai…sshh" desahnya dituruti dengan semburan hangat cairan cintanya terkait palkonku, berasa semburan kecil di perutku dari mekinya. WAJIB 4D


kudiamkan kontolku melepaskan dia nikmati orgasmenya, lalu kugendong beliau dengan kontolku masih menancap di mekinya, kubawa dia dan camera yang dari sejak barusan merekam kegiatan kami ke meja kerja dosen lain, kulepaskan kontolku,dilihat darah fresh melekat di tangkai kontolku, lalu kuposisikan badannya membungkuk dan berpijak di meja itu, kukembali menyikatnya dari belakang, "Uhh.." desahnya saat kontolku masuk memeknya, kugenjot dengan sedikit kasar, kuremas toketnya dari belakang, kutegakkan badannya maka dari itu dia berdiri tegak dengan kontolku masih melecut memeknya, kerudung lebarnya mulai kusut seperti itu juga dengan gamisnya lembab sebab keringat kami, kedengar nada telephone yang kutebak itu ialah telpon seluler punyanya, "ari setop ri…itu ada telepon..ssh" pintanya


saya berasa jika saya mempunyai suatu inspirasi hilang ingatan, "ibu jalan ke meja ibu, saat ini dengan kontol saya masih di memek ibu, cepat!" Perintahku, dilihat dia jalan membungkuk bertopang di lututnya, saya masih memacu memeknya tiada ampun, "ari, ibu letih…udah donk" pintanya sembari memajukan pahaku supaya saya hentikan pecutanku, saya menarik pundaknya buat kembali tegak, kupegang dagunya serta berucap "jalan saja lah kau lonte! Kau itu lonte saya saat ini! Haha", sekalian terus memaksa jalan, setelah tiba di meja kerja beliau, dia langsung beroleh mobile phonenya dengan status menungging bertopang pada meja kerjanya, kulepaskan kontolku untuk ambil camera tadi ketinggalan di meja dosen lain


kusaksikan dia cepat membawa telepon, "ya sony?" Tanyanya, oh dari adiknya ternyata, kulangsung memercepat jalanku ke arah beliau, kuposisikan camera untuk tetap merekam kami, dan kembali kugenjot memeknya, secara lembut buat memberikan kesenangan buatnya, "ingin jemput mbak yaah..ssh?" Tanyanya, kuperintahkan bu rida buat aktifkan loudspeaker telpon selulernya, "mbak sakit ya? Jam berapakah sony jemput?" Bertanya adikknya cemas, "eeenng tidak kok son, kakak hhmm baik aja…,ssh kakak pulang naik angkot ajaahh kelak" tutur bu rida dengan mendesah lantaran saya tidak menyudahi lecutanku di memeknya, "oh oke mbak, berhati-hati ya" tutur adiknya di telpon, "hhmm iya dek" tuturnya. Mengerti telpon itu sudah selesai, kugenjot keras kembali memek beliau, "ohh..ohh..sshh…" desahnya, "ibu ingin keluar kembali ri…sshh" desahnya, "ah cepat sangat bu,hhmm" desahku, kutarik keluar kontolku dan kuarahkan kontolku ke anusnya, "eh!eh!eh! Pengin ngapain kamu disana? !" Tuturnya cemas, sebab kontolku cukup basah dengan cairan mekinya langsung kumasukkan sedikit kontolku ke anusnya


"Akkhh! Pedih ari, tak boleh disana!" Teriaknya, kuhentakkan satu kali lagi kontolku sampai kontolku masuk seluruh di anusnya, "ohh stop ari, sakit…" pintanya, kugenjot perlahan sekalian kumainkan jariku di memeknya yang membuat kembali mendesah kendati kesakitan "aduh…sshh…ahh ari…", saya terasa kalau saya lekas muncrat, kutarik kontolku dari anusnya dan kumasukkan ke memeknya yang rapat itu lagi buat memberinya orgasme ke-2  buat beliau, "ohh…ibu sampai" desahnya dituruti semburan cairan cintanya bertambah banyak dibanding yang pertama, maka dari itu membasahi lantai, kutarik keluar kontolku keluar memeknya, lalu kuhentakkan satu kali lagi kontolku ke anusnya, "akhh sakit itu ari!" Teriaknya yang baru-baru ini terima orgasme ke-2 , kupercepat pacuanku, "aahh ahh bu saya hingga sampai" desahku disertai dengan 4 kali muncratan pejuku di anus beliau, "ohh perih…sshh" desahnya merasai semburan pejuku di anusnya


sehabis bahagia saya menyemprot pejuku, saya ambil kontolku serta badan beliau jatuh ke lantai yang basah dengan cairan beliau, kucari cd beliau, dan kubersihkan kontolku dengan cd beliau, kurekam badan beliau yang terduduk lemas menyender di meja tempat kami memicu hasrat barusan, kerudung panjang serta gamisnya basah disanggupi keringat, sementara roknya dibasahi cairan cinta, darah fresh serta pejuku yang keluar anusnya. Kulekas menggunakan kemejaku, ambil bra beliau, "saya meminta bh ibu ya, buat bahan coli, oke sayang, tidak boleh kadu siapa saja jika tak mau rekaman ini saya tebar, kamu jadi lonte saat ini bu, haha" ucapku di muka mukanya sembari kukecup dahinya, kedengar tangisan menjadi-jadi dari beliau, kutinggalkan beliau sendiri di ruangan dosen itu dengan rasa senang.


——-


Ini hari ialah 4 hari sesudah insiden pemerkosaan bu rida yang ari kerjakan di ruangan dosen


——-


Bu Rida


Namaku rida (nama fiktif), saya merupakan salah orang dosen anyar di perguruan tinggi yang ada pada kota ini, saya biasa disebut "mbak-mbak akhwat" lantaran saya selalu memakai hijab panjang diikuti gamis dan rok panjang untuk tutupi badanku dari tatapan genit banyak lelaki, badanku kurus tinggi, dadaku tidak besar cuma seukur 34B.


Ini hari yaitu sekian hari seusai saya mengenyam bencana pemerkosaan yang telah dilakukan oleh Ari, mahasiswaku. Sore hari ini saya mesti pulang cukup malam seputar jam 9 malam lantaran banyak pekerjaan yang harus kuselesaikan ini hari. Karena telah termasuk tengah malam, jadi bis yang mengusung dosen sudah tak bekerja kembali, karenanya saya memilih untuk pulang gunakan bis transkota, kumenunggu kira-kira 10 menit di halte depan universitas dan selanjutnya ada sebuah bis transkota yang hendak kutumpangi, kutidak perhatikan jika bis itu dipenuhinya oleh lelaki, dan cuman sedikit ada wanita, tapi lantaran saya takut apabila naik angkot jadi saya beranikan diri buat menggunakan bus itu, saya tidak memperoleh bangku buat duduk, jadi kumemutuskan untuk berdiri, waktu ku asyik bergelut dengan gadgetku, kumerasakan ada benda tegang yang menggesek-gesek bokongku yang terikat rok panjang warna krem ini.


BERSAMBUNG...

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama